JENIS JENIS BAHAN BAKAR MESIN DISEL
Untuk jenis bahan bakar untuk mesin diesel
mempunyai beberapa jenis dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan untuk mesin
diesel yang digunakan. Menurut informasi dari Kementrian Pendidikan Nasional
dalam website, bahwa jenis bahan bakar untuk mesin diesel dibedakan menjadi
sebagai berikut :
1. Minyak
Solar (HSD)
High Speed Diesel (HSD) merupakan bahan bakar jenis
solar untuk mesin tenaga diesel yang memiliki angka performa cetane number 45.
Mesin diesel yang umum menggunakan bahan bakar ini mengadopsi sistem
injeksi pompa mekanik dan elektronik injeksi. Jenis BBM ini diperuntukkan untuk
jenis kendaraan bermotor untuk trasportasi dan mesin industri.
2.
Minyak Diesel (MDF)
Minyak diesel adalah hasil penyulingan minyak yang
berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah. Pada umumnya minyak
diesel memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh mesin
diesel berkecepatan sedang di sektor industri. Oleh karena itu, minyak diesel
disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).
3.
Minyak Bakar (MFO)
Minyak bakar atau marine fuel oil bukan merupakan
hasil destilasi (pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didihnya) tetapi hasil dari jenis residu yang berwarna hitam. Minyak
jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi dibandingkan minyakdiesel.
4.
Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang cukup baik
sebagai sumber bahan bakar pengganti karena dapat terbarukan (renewable). Bahan
ini adalah hasil reaksi asam lemak dengan metil alkohol membentuk senyawa metil
ester. Biodiesel merupakan bahan bakar yang tidak beracun, karena lebih mudah
diurai secara alami, menghasilkan karbon monoksida dan hidrokarbon yang relatif
rendah. Hal yang menarik dari biodiesel adalah memiliki kualitas yang memenuhi
seluruh persyaratan bahan bakar diesel.
5.
Diesel Performa Tinggi
Bahan bakar ini merupakan bakar mesin diesel modern
yang memiliki cetane number 53 dan memiliki kualitas tinggi dengan kandungan
sulfur di bawah 300 ppm. Jenis bahan bakar ini direkomendasikan untuk mesin
diesel dengan sistem injeksi coomonrail. Sistem common rail adalah sebuah tube
bercabang dengan katup injektor yang dikendalikan oleh komputer, dimana
masing-masing tube tersebut terdiri atas nozzle mekanis yang sangat presisi dan
sebuah plunger yang dikedalikan oleh solenoid dan actuator piezoelectric.
Reaksi
pembakaran stoikiometri solar (C18 H23):
CaHb + (a+b/4)(O2+3,773N2) = aCO2 + (b/2)H2O + 3,773(a+b/4)N2
C12H23+
(12+23/4)(O2+3,773N2)
= 12CO2 + (23/2)H2O
+ 3,773(12+23/4)N2
C12H23+
(17,75)(O2+3,773N2)
= 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
Perbandingan
nilai mol
C12H23 +
(17,75)(O2+3,773N2) = 12CO2 + 11,5H2O + 3,773(17,75)N2
1.C12H23 +
(17,75.O2+ 66,97.N2) =
12.CO2 + 11,5.H2O
+ 66,97.N2
Relatif
massa =
1.C12H23 + (17,75.O2 + 66,97.N2) =
12.CO2 + 11,5.H2O
+ 66,97.N2
1{(12x12)+(1x23)}
+ {(17.75x32)+(66,97x28)} = 12(44) +
11,5(18) + 66,97(28)
167 + 2443,16 = 2610,16
Per
unit massa =
1 + 14,6 =
15,6
Hasil
stokiometrik (A/F)s = 14,6 dan (F/A)s =
0,0689
Tidak ada komentar:
Posting Komentar