PENGUJIAN
SISTEM BAN DAN RODA
assalamualaikum,
selamat malam salam sejahtera bagi kita semua, hehe :D
kali ini puss mau membahas tentang ban dan roda.
satu komponen yang kecil tetapi perananya sangat luar biasa pada kendaraan yang kita gunakan sehari-hari.
tidak ada salahnya kita mempelajari detail semua tentang ban, asik juga lho..
yukkk kita belajar bersama, selamat menyimak blog puss yah..
semoga bermanfaat saudara saudariku!
Sistem roda, masuk dalam salah satu komponen penting
yang wajib diuji pada pengujian kendaraan bermotor. Sistem roda diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.55 tahun 2012 tentang Kendaraan.
Berdasarkan Psl. 16 Peraturan Pemerintah No. 55 tentang Kendaraan, telah ditetapkan
bahwa :
Penjelasan Psl.16
PP No. 55/Th. 2012 tentang Kendaraan.
1. Ayat (1) :
Cukup
jelas.
2. Ayat (2) :
Yang
dimaksud dengan “ban bertekanan” adalah ban yang berongga yang dapat diisi dengan gas.
Sumbu-sumbu
roda Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan harus dihitung
dan dirancang atau dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memikul beban
Kendaraan sebesar JBB.
Untuk
dapat memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan ban dan
pelek pada Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan, besarnya
beban yang diperbolehkan untuk masing-masing ukuran ban, dikaitkan dengan
tekanan kerja ban, cara pemasangan, dan tingkat keausan serta
kerusakannya.
Sejarah ban :
Ban
yang ada sekarang kebanyakan diproduksi dari karet sintetik, meskipun dapat
pula menggunakan bahan lain seperti baja. Munculnya ban diawali dari penemuan
> Charles Goodyear pada tahun 1839, yaitu teknik vulkanisasi karet atau karet
tahan api.
> Kemudian pada tahun 1845, Thomson dan Dunlop menciptakan ban yang
disebut ban berongga udara.
> Dengan adanya perkembangan teknologi, Charles Kingston Welch pun
menemukan ban
dalam.
> Adapun ban luar ditemukan oleh William Erskine Bartlett.
Pengertian tentang
Ban :
Ban adalah salah
satu komponen kendaraan yang sangat penting. Tanpa ban mobil atau kendaraan
kita tidak akan bisa kita gunakan. Karena ban merupakan instrumen yang sangat
penting kita harus merawat dan menjaga ban kendaraan kita agar tetap aman dan
nyaman dan yang pasti awet. Pemilihan ban yang tepat juga sangat penting untuk
menjaga keselamatan kita saat berkendara
1. Ban
adalah peranti yang menutupi velg suatu roda;
2. Ban adalah merupakan salah satu komponen terpenting dari kendaraan karena
peranannya dalam fungsi keamanan stabilitas arah serta kenyamanan kendaraan;
3.Ban adalah bagian
penting dari kendaraan bermotor, dan
digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidak teraturan permukaan
jalan, melindungi roda dari keausan dan kerusakan,
serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan permukaan
jalan untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
4. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang
digunakan untuk kendaraan bermotor,
diproduksi dari karet sintetik, walaupun
dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.
Fungsi roda :
1. Menahan seluruh berat kendaraan;
Dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
- Memindahkan
tenaga ke permukaan jalan;
Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
- Memindahkan
gaya pengereman ke permukaan jalan;
Ban berfungsi untuk meneruskan
gaya gerak dan pengereman ke permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja
traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau
kembangan dari ban.
- Menjadikan
sistem kemudi dapat bekerja;
Sistem kemudi pada kendaraan
befungsi untuk mengarahkan kendaraan. tetapi tanpa peranan roda sistem kemudi
tidak dapat bekerja tidak ada yang meneruskan sistem kemudi pada permukaan
jalan. Maka itu adalah salah satu dari fungsi roda.
- Mengurangi
kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata.
Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
SYARAT YANG HARUS DIMILIKI PADA BAN
a. Mempunyai tahanan gelinding
yang rendah;
b. Tidak menekan permukaan jalan
berlebih dan jika terjadi agar dapa dihindarkan;
c. Memberi kenyamanan yang baik;
d. Tahan terhadap keausan.
TUGAS BAN KENDARAAN BERMOTOR :
a. Menahan Transmisi gaya vertikal yang mendukung Kendaraan Bermotor dan
bebannya;
b. Menahan Transmisi gaya horinzontal yang ditimbulkan untuk mendukung
Kendaraan Bermotor, seperti gaya rem, gaya traksi dan gaya samping yang
disebabkan karena belokan;
JENIS-JENIS BAN
A. Ban Bias (bias dengan menggunakan ban dalam) :
> Ban dengan struktur bias adalah
yang paling banyak dipakai.
> Dibuat dari banyak lembar cord
yang digunakan sebagai rangka dari ban.
> Cord ditenun dengan cara
zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat
sudut terhadap keliling lingkaran
ban.
KONSTRUKSI BAN POMPA (PNEUMATIC) TERDIRI ATAS BAN LUAR DAN BAN DALAM.
1. Telapak ban (tread) :
Tread adalah bagian
karet paling tebal dari ban luar yang bersinggungan langsung dengan permukaan
jalan. Tread terbuat dari karet empuk dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap
kejutan. Dengan demikian fungsi tread yaitu untuk melindungi ban dari benturan,
tusukan objek dari luar yang dapat merusak ban. Berbagai macam bentuk dibuat di
bagian luar permukaan ban untuk mencegah selip.
Misalnya , dengan
membuat banyak pola seperti pattern.
2. Carcass :
Carcass merupakan rangka dari
ban luar. Carcass ini harus dapat tahan terhadap tekanan tinggi dan deformasi
yang disebabkan adanya perubahan beban dan tumbukan tumbukan. Carcass terbuat
dari lapisan lapisan sutera atau nilon silang menyilang dan membentuk sebuah
selimut dengan karet yang tahan panas.
3. Breaker
Breaker merupakan karet
lembut yang melengkapi bagian dalam tread. Breaker dan belt adalah bagian
lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial
terbuat dari kawat) yang diletakkan di antara tread dan casing. Fungsinya untuk
melindungi serta meredam kejutan kejutan dari luar/benturan yang terjadi pada
tread, agar tidak langsung diserap oleh casing.
4.Bead
Bead adalah bagian yang
dipasangkan atau direkatkan pada rim pelek. Beberapa buah kawat (bundelan
kawat) yang cukup kokoh disebut bead wires dipasangkan di bagian bead. Pada
setiap kawan dilapsi dengan karet (semi hard rubber).
5. Sidewall :
Sidewall adalah lapisan karet
yang menutupi bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakkan
dari luar. Sebagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara
terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Pada
sidewall tercantum nama pembuat, ukuran ban, beserta informasi lainnya.
6. Ban dalam (tube) :
Ban dalam yang merupakan
kantong udara berbentuk donat. Ban dalam ini terbuat dari karet yang dapat
menyimpan udara tanpa kebocoran, mempunyai daya elastik yang tinggi, dan tahan
terhadap panas.
7. Katup udara :
Katup udara (air valve)
adalah lubang untuk memasukkan udara ke dalam ban dalam. Pentil (valve cover)
dipasangkan pada katup udara, yang tidak memungkinkan udara dapat keluar;
8. Casing :
Casing adalah lapisan
pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan
agar dapat menyangga ban.
B. Ban Radial (Radial tanpa ban dalam atau tubeless) :
>Untuk ban radial, konstruksi
carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut
terhadap keliling lingkaran ban.
Jadi dilihat dari samping konstruksi cord
adalah dalam arah radial terhadap
pusat atau crown dari ban.
>Ban jenis ini hanya menderita
sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya
sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi.
>Ban radial ini juga mempunyai
"Rolling Resistance" yang kecil.
Keuntungan ban radial :
- Tidak menekan permukaan jalan berlebih dan
jika terjadi agar dapat dihindarkan;
- Memberi kenyamanan yang baik;
- Proses terhadap keausan lambat.
- Transmisi gaya lebih baik/nyaman.
- Kestabilan arah lebih baik.
KONTSTRUKSI PADA BAN RADIAL
Keterangan :
>Tread adalah bagian telapak ban
yang berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang
dapat berusak ban. Tread dibuat
banyak pola yang disebut Pattern.
> Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari
tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan di
antara
tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang
terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
>Casing adalah lapisan benang
pembentuk ban dan merupakan rangka dari
ban yang menampung udara bertekanan
tinggi agar dapat menyangga ban.
> Bead adalah bundelan kawat yang
disatukan oleh karet yang keras dan
Catatan :
*)Ban radial umumnya mempunyai
aspek ratio yaitu perbandingan tinggi dan lebar
lebih kecil dari ban bias.
Ban radial dengan aspek ratio yang kecil secara umum mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk
menahan gaya ke samping.
*)Perbedaan Ban Tubeless Dan Ban
Tubetype Biasa
Ban tubeless adalah tipe ban yang
memiliki keunggulan ban yang awet dan tahan bocor. Dimana ketika terjadi
kebocoran ban misalnya tertusuk benda tajam atau terkena ranjau paku tipe ban
ini akan segera menutup dengan cepat karena komponen tubeless pada ban ini akan
memadati dan menutupi area ban rusak akibat tusukan dari benda tersebut. Selain
tahan bocor ban tubeless juga mempunyai alur ban yang lebih bagus sehingga daya
cengkram ban tipe ini lebih kuat dan stabil. Dari segi perawatan ban tubeless
juga lebih mudah karena ban tipe ini sangat jarang bocor sehingga kamu gak
perlu bolak bolik ke tukang tambal ban. Selain kelebihan di atas ban tubeless
juga memiliki kekurangan yakni ban tubeless hanya bisa di aplikasikan pada velg
bertipe Casting Wheel (CW) dan tidak bisa pada velg bertipe jeruji(untuk sepeda
motor). Selain itu harga ban tubeless juga lebih mahal dari ban biasa.
Ban tubetipe biasa atau ban biasa
adalah ban yang saat ini paling banyak di pakai untuk kendaraan roda dua, di
sebut juga ban konvensional yang masih menggunakan ban dalam. Kelebihan ban
tipe ini adalah harga yang lebih murah dan bisa di gunakan pada berbagai macam
jenis velg baik jeruji atau Spoke Wheel (SW). Ban tipe biasa ini juga tahan di
gunakan pada medan dengan kualis jalan yang kurang baik. Sedang kelemahan ban
tipe ini adalah karena masih menggunakan ban dalam, tetapi ada juga ban
tubeless yang menggunakan ban dalam tapi ban tipe biasa ini lebih mudah bocor
karena stukturnya tidak sekeras ban tubeless jadi lebih rentan terhadap benda
tajam seperti paku. Daya cengkran ban tipe ini juga tidak sebagus ban tubeless,
sehingga kurang bagus jika di gunakan untuk bermanuver dan kecepatan tinggi.
Sahabat pussssss… tau gak, ban
memiliki banyak jenis kembang ban atau corak ban lohhh???
Yukk kita intippp apa saja jenis
jenisnyaaa
Alur corak/ kembang pada
ban mobil pada dasarnya terbagi atas 5 jenis alur/ pola yakni: alur kembang
berbentuk RIB, alur kembang berbentuk LUG, berbentuk RIB-LUG, bentuk Block dan
berbentuk Menyilang. Ke 5 bentuk alur tersebut memang masih bisa dikombinasikan
dengan material yang dipakai pembentuk ban maupun tebal tipisnya kembang
sehingga menjadikan banyak sekali varian ban, akan tetapi pada prinsipnya ada 5
konsep alur ban, berikut adalah detail penjelasan tentang jenis kembang/ alur/
corak pada ban (baik ban mobil/ motor):
Alur kembang berbentuk RIB
Alur berbentuk RIB ini termasuk paling banyak digunakan untuk kendaraan niaga
ringan atau angkutan kota, alur dibuat pada sekeliling ban.
* Memiliki daya cengkram yang rendah pada putaran
* Stabilitas terhadap arah lurus termasuk baik karena pola corak tidak menarik ke kanan ataupun kiri ban
* Panas yang ditimbulkan akibat gesekan dengan aspal tergolong rendah
* Cocok untuk kecepatan tinggi
* Kemampuan pengereman dan menikung rendah
* Ban beralur RIB ini cenderung lebih mudah pecah akibat tekanan
Ban bercorak tipe RIB ini sangat cocok untuk jalan aspal, mobil bertipe MPV atau mobil Niaga (microbus) seperti suzuki carry futura, ban depan truk dan bus
* Stabilitas terhadap arah lurus termasuk baik karena pola corak tidak menarik ke kanan ataupun kiri ban
* Panas yang ditimbulkan akibat gesekan dengan aspal tergolong rendah
* Cocok untuk kecepatan tinggi
* Kemampuan pengereman dan menikung rendah
* Ban beralur RIB ini cenderung lebih mudah pecah akibat tekanan
Ban bercorak tipe RIB ini sangat cocok untuk jalan aspal, mobil bertipe MPV atau mobil Niaga (microbus) seperti suzuki carry futura, ban depan truk dan bus
Alur corak berbentuk LUG
Alur ini memiliki arah menyudut ke sebelah kanan ban,
* Baik untuk pengereman dan untuk menikung
* Kurang nyaman pada kecepatan tinggi karena ada semacam getaran saat dipacu pada kecepatan tinggi
* Memiliki daya cengkram yang tinggi terhadap putaran ban
* Alur ini cocok digunakan sebagai roda belakang truk atau bus
* Cocok untuk kondisi jalan yang kurang baik ataupun cuaca yang ekstrim misalnya jalanan licin
Alur berbentuk RIB-LUG
alur yang merupakan perpaduan antara RIB dan LUG, adanya pola pada bagian tengah ban bertujuan untuk menjaga kestabilan ban saat berjalan lurus, sedangkan pola di pinggir bertujuan agar ban juga memiliki kemampuan pengereman yang baik dan kemampuan yang baik dalam melibas tikungan. Ban ini bisa dipakai pada bagian depan dan belakang mobil bus/ truck
* Kurang nyaman pada kecepatan tinggi karena ada semacam getaran saat dipacu pada kecepatan tinggi
* Memiliki daya cengkram yang tinggi terhadap putaran ban
* Alur ini cocok digunakan sebagai roda belakang truk atau bus
* Cocok untuk kondisi jalan yang kurang baik ataupun cuaca yang ekstrim misalnya jalanan licin
Alur berbentuk RIB-LUG
alur yang merupakan perpaduan antara RIB dan LUG, adanya pola pada bagian tengah ban bertujuan untuk menjaga kestabilan ban saat berjalan lurus, sedangkan pola di pinggir bertujuan agar ban juga memiliki kemampuan pengereman yang baik dan kemampuan yang baik dalam melibas tikungan. Ban ini bisa dipakai pada bagian depan dan belakang mobil bus/ truck
Alur berbentuk Block
Alur berbentuk Block memiliki alur lekukan yang berhubungan antara lekukan yang horizontal dan vertikal, ban yang memiliki alur seperti ini memiliki tingkat kestabilan yang sangat baik terhadap perubahan cuaca. Di eropa ban beralur Block ini banyak dipakai pada saat musim dingin/ bersalju. meskipun memiliki kestabilan yang tinggi corak Block ini juga memiliki kelemahan yakni ban mudah aus (habis) jika dipakai di jalan aspal biasa banyaknya permukaan yang berlekuk/ beralur
Alur berbentuk menyilang Memiliki arah lekukan yang saling menyilang,
* memiliki kemampuan mengerem yang baik
* baik saat jalan basah
* bisa untuk kecepatan tinggi
* arah putaran di cap pada dinding ban.
Beberapa gambar ilustrasi tentang pentingnya mengetahui alur ban dan material pembentuknya
-MENGETAHUI KODE-KODE YANG
TERDAPAT PADA BAN-
Pada penampang samping ban,
terdapat kode-kode yang sering kita tidak menganggapnya penting.. padahal
spesifikasi, merk, beban maksimal, kecepatan maksimal dan masa berlaku ban
terdapat pada penampang samping ban tersebut. Tetapi menggunakan kode-kode
saja.. bisa kita bayangkan kalo itu semua ditulis secara lengkap, membutuhkan
sisi seberapa lebar untuk semua nya masuk? Maka dari itu mari kita sama-sama
belajar apa saja yang terdapat pada kode ban berikut..
Yukk mariiiii sahabat pussssssss
:D
PEMBACAAN KODE PADA BAN RADIAL
1. 225 : lebar
penampang ban yaitu mengunakan mm (225)
2. 50 : ratio
ban 50%x225
3. R : menggunakan
ban jenis Radial
4. 16 : diameter
pelk ban
5. 92 : beban
maksimal yang dapat ditumpu setiap ban
6. V : kecepatan
maksimal pada ban
Contoh lain : 195/70 R 14 86 H
Angka 195 = menunjukkan lebar
telapak ban adalah 205 mm;
Angka 70 = Perbandingan ntara tinggi dengan lebar ban
adalah 55 %;
Huruf R =
menunjukkan konstruksi ban ini radial;
Angka 14 = menunjukkan diameter pelek mobil adalah 16
inchi;
Angka 86 = menunjukkan beban maksimum yang bisa ditopang
setiap ban adalah sebesar 700 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah
pula.
Huruf H =
Index kecepatan (210 km/jam).
contoh lain :
195/70/R14 88T Treadwear 220 Traction A Temperature A
195 : adalah lebar tapak ban (teoritis/disain) dalam
milimeter
70 : adalah
Aspek Rasio atau persentase tinggi ban terhadap lebar tapak ban.
Sehingga tinggi ban dalam contoh format diatas adalah 70 % X 195 mm = 136.5 mm.
Yang dimaksud tinggi disini adalah jarak antara bibir/bead ban sampai sisi terluar tapak ban (dinding ban).
Sehingga tinggi ban dalam contoh format diatas adalah 70 % X 195 mm = 136.5 mm.
Yang dimaksud tinggi disini adalah jarak antara bibir/bead ban sampai sisi terluar tapak ban (dinding ban).
R : adalah
singkatan dari Radial (bukan
Ring)
14 : adalah diameter ring ban dalam satuan inch/ukuran velg
untuk ban tersebut
88 : adalah angka beban maksimal ban.
Biasanya juga ditulis dengan angka satuan kg.
T : adalah angka batas kecepatan maksimum ban tersebut,
Treadwear 220
adalah jarak tempuh maksimal pemakaian ban pada kondisi ideal.
adalah jarak tempuh maksimal pemakaian ban pada kondisi ideal.
Untuk contoh diatas cara perhitungannya
adalah sebagai berikut :
220 ® 220 x 480 km = 105.600 km jarak tempuh ideal maksimum.
220 ® 220 x 480 km = 105.600 km jarak tempuh ideal maksimum.
Jadi, semakin
besar angka treadwear, maka semakin jauh jarak tempuh ban tersebut.
Angka tersebut adalah angka harapan ideal yang sangat tergantung dari kebiasaan Anda mengemudi, kondisi jalan, iklim/cuaca, kondisi kendaraan dan rata-rata bobot isi kendaraan Anda.
Angka tersebut adalah angka harapan ideal yang sangat tergantung dari kebiasaan Anda mengemudi, kondisi jalan, iklim/cuaca, kondisi kendaraan dan rata-rata bobot isi kendaraan Anda.
Untuk mengetahui kondisi/ tingkat keausan
ban, pada tapak ban terdapat indikator treadwear (tanda aus).
Traction A Temperature A :
Adalah rating daya cengkeram dan daya tahan ban terhadap suhu tinggi.
Traction grade adalah indikasi kemampuan ban dalam pengereman di jalan beton dalam kondisi basah. Grade tidak ada hubungannya dengan kemampuan ban untuk belok. Urutan grade Traction adalah AA, A, B dan C. AA merupakan skala rating terbaik.
Temperature grade adalah indikasi ketahan
ban terhadap panas. Urutan grade untuk
Temperature adalah A, B dan C.
A merupakan skala rating terbaik.
System grading ini beracuan pada UTQGS (Uniform Tire Quality Grading
Standard).
PEMBACAAN KODE PADA BAN BIAs
Pada ban bias menggunakan ukuran METRIC
dan ukuran INCH, maka pembacaanya
sebagai berikut
a. ukuran
inch
2.75
- 17
2.75 = adalah lebar telapak dan tinggi ban
dalam ukuran mm.
17 =
Ring Velg yang digunakan.
b. Ukuran Metric
80 / 90 – 17
80 = adalah lebar telapak ban
dalam ukuran mm
90 = adalah prosentase tinggi ban
yang dihitung dari lebar ban
Jadi tinggi ban = 120 x 90% = 72
mm
17 = Ring Velg yang digunakan
BERIKUT DAFTAR KODE KECEPATAN
YANG ADA PADA BAN :
Berikut daftar kode beban yang
dapat ditumpu setiap ban :
Berikut daftar kode traction pada
ban :
Berikut daftar kode temperature yang
pada ban :
Berikut ini sebagai contoh ban menggunakan tipe “GT RADIAL CHAMPIRO HPY
235/45 ZR17 94Y, adapun cara membaca kodenya adalah sebagai berikut:
– “GT RADIAL CHAMPIRO HPY” =
Mewakili merek dari produsen
ban beserta modelnya.
– “235” = menunjukkan lebar ban dalam satuan millimeter
– “45” = menunjukkan
rasio tinggi ban terhadap lebarnya dengan rumus rasio x lebar ban
– “Z” = symbol speed
rating Z pada kelas yang dapat dipacu hingga kecepatan 240 km/jam;
– “R” = menunjukkan
jenis ban radial;
– “17” = menunjukkan diameter velg yang sesuai untuk jenis
ban ini dalam satuan inchi
– “94” = menunjukkan indeks beban maksimal yang bisa ditopang
oleh ban ini berdasarkan tabel konversi load index;
– “Y” = menunjukkan
batas kecepatan maksimum yang dapat diatasi oleh ban symbol Y memiliki
kemampuan dapat dipacu hingga 300 km/jam..
Untuk ban Jeep biasanya dipakai
kode Amerika, seperti : “33 x 12.5
R15″,
Keterangan :
• 33 : Tinggi keseluruhan /
diameter ban (inch)
• 12.5 : Lebar telapak ban (inch)
• R15 : Diameter velg (inch)
• 12.5 : Lebar telapak ban (inch)
• R15 : Diameter velg (inch)
Catatan :
E2 & DOT
Kode E2, berarti bahwa ban mobil harus memenuhi standar EURO 2. Di ban juga harus diproduksi dengan mutu yang memenuhi standar E2. Makanya di ban sekelas Michelin harus mencantumkan kode ini.
Kode E2, berarti bahwa ban mobil harus memenuhi standar EURO 2. Di ban juga harus diproduksi dengan mutu yang memenuhi standar E2. Makanya di ban sekelas Michelin harus mencantumkan kode ini.
TREADWEAR
INDICATOR (TWI) :
adalah batas dari ketebalan ban. Tanda ini terletak persis di kedua sisi
bunga ban. Biasanya terdapat garis tebal yang membentang di antara celah bunga
ban. Jika ketebalan ban sudah menyentuh garis tersebut, maka ban sudah harus
diganti.
JENIS BAN MOBIL DENGAN PENGGUNAAN
AT (All Terrain) :
Ban untuk segala medan. Sesuai dengan namanya, ban ini dapat digunakan
di segala medan. Walau sebenarnya mempunyai kelemahan dan tidak cukup tangguh
pada medan off-road ekstrem semisal lumpur dan salju tebal.
Namun untuk medan dengan handicap ringan seperti jalan berbatu, tanah,
lintasan salju atau lumpur biasa maupun aplikasi jalan raya, bisa diandalkan.
MT/Mud Tire :
Ban untuk keperluan lapangan.
Cirinya mempunyai corak kembangan yang kasar dan biasanya telapaknya mampu
membersihkan sendiri dari kumpulan lumpur tebal yang menempel di ban. Komponen
ban yang lembek juga memberi traksi cukup baik di lintasan off-road serta
agresif di medan berat seperti lumpur dan jalan berbatu.
Karena memiliki komponen yang
lunak, ban ini akan cepat habis bila dipakai di jalan raya serta tidak
mempunyai daya cengkeram yang bagus di jalan aspal.
Hal ini karena mempunyai corak
kembangan yang berjauhan hingga mempunyai jarak pengereman yang jauh apabila
dipakai di jalan aspal sewaktu hujan.
MS/Mud and Snow :
Ban ini diperuntukkan untuk medan bersalju atau lumpur yang ringan dan cocok untuk di lintasan basah
karena memiliki daya cengkeram yang baik.
HT/Highway Tire :
Ban untuk kecepatan tinggi di jalan raya.
Dirancang khusus untuk permukaan jalan aspal atau jalan raya. Kembangannya mempunyai
bentuk multiguna dan tidak
berisik dipakai di dalam kota.
Dianjurkan pemilik mobil jenis
4x4 menggunakannya untuk pemakaian sehari-hari.
BERDASARKAN DESAIN TELAPAKNYA, BAN MOBIL BISA DIBAGI DALAM
BEBERAPA KATEGORI BERDASARKAN FUNGSINYA, YAITU :
1. Symetric/ Uni directional
Ban symetric merupakan ban yang bisa dipakai bolak-balik. Tidak masalah jika
bagian luar atau dalam ban dipasang terbalik.
2. Directional
Menandakan ban tipe directional sangat mudah. Pertama, kembangan tapak biasanya berbentuk arah panah. Selain itu, dari berbagai macam keterangan di dinding ban juga bisa menjadi indikator. Pada ban directional biasanya terdapat tanda panah arah putaran ban dan masih ditambah dengan tulisan “rotation”.
Menandakan ban tipe directional sangat mudah. Pertama, kembangan tapak biasanya berbentuk arah panah. Selain itu, dari berbagai macam keterangan di dinding ban juga bisa menjadi indikator. Pada ban directional biasanya terdapat tanda panah arah putaran ban dan masih ditambah dengan tulisan “rotation”.
*)Bedanya dengan ban
symetric adalah :
Ban ini tetap bisa ditukar pakai
di semua roda tapi tidak untuk dipasang terbalik.
Pada ban directional, biasanya antar Alur pada sisi kanan dan Kiri tapak nya memiliki jarak yang sama.
Pada ban directional, biasanya antar Alur pada sisi kanan dan Kiri tapak nya memiliki jarak yang sama.
NITROGEN
Mengapa menggunakan angin nitrogen ?
• Tekanan nitrogen (N2) lebih stabil dari pada oksigen (O2);
• Berat jenis yang lebih ringan dan partikelnya yang lebih besar;
membuat kebocoran ban ber-nitrogen lebih sedikit, sehingga tidak membutuhkan pengisian yang
terlalu sering;
• Ban bekerja lebih optimal ketika berputar karena sifatnya
yang dingin
• Mengurangi keausan ban yang tidak merata;
• Lebih hemat BBM;
• Memperbaiki manuver.
Catatan : Nitrogen di sini adalah Nitrogen hampir murni
(berkisar antara 85% hingga 95%). Dan yang diedarkan di pasaran rata-rata di
bawah 95,5% karena perlakuan pada saat pengemasan dan pengisian pada ban.
Keunggulan utama menggunakan gas nitrogen untuk ban mobil tubeless
adalah memberi kesetabilan tekanan angin pada ban. Hal itu disebabkan karena
sifat unsur kimia dari zat nitrogen ini
tidak aktif/mudah bereaksi dengan unsur lainnya. Ketika menjalankan
mobil terjadi peningkatan suhu ban akibat gesekan dengan jalanan atau rambatan
panas dari rem melalui velg. Tanpa disadari udara di alam yang dipompakan ke
dalam ban memiliki kandungan air(karena udara memiliki kelembapan). Nah karena
panas pada ban tadi maka udara di dalam ban mengalami pemuaian yang kemudian
akan menimbulkan penguapan. Alhasil karena penguapan terjadi dalam ruang
tertutup(di dalam ban) maka tekanan ban akan meningkat.
Hal ini lah yang dapat dicegah oleh gas Nitrogen, karena gas nitrogen
yang dipompakan ke dalam ban adalah nitrogen murni tanpa unsur lainnya.
Sehingga penguapan yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan angin dapat terjaga.
Selain itu zat Nitrogen memiliki ukuran molekul yang besar, sehingga lebih
sulit menembus pori-pori ban. Sebenarnya pada udara di alam yang dipompakan ke
ban mobil juga terdapat unsur Nitrogen, tapi bukan nitrogen murni alias masih
bercampur dengan unsur-unsur lainnya seperti oksigen(O²).
POSTED BY. FAJAR AYU NURILLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar